CINTA
Cinta tidak asing lagi untuk
di katakan, hampir semua orang pernah mengalami cinta. Apa cinta itu ? menurutku
cinta itu ya cinta, aku sendiri bingung mendefinisikannya. Semua orang punya
pendapatnya masing masing akan arti cinta, menurut bapak wiki sih Cinta itu adalah sebuah perasaan yang
ingin membagi bersama atau sebuah perasaan kasih sayang terhadap
seseorang.
Islam
juga mengajarkan tentang cinta, yaitu cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah,
cinta kepada Agama, cinta kepada aqidah, juga cinta kepada sesama makhluk,
sebagaimana Allah menjadikan perasaan cinta sebagai sebagian tanda dan bukti
kekuasaan-Nya, firman Allah SWT tentang cinta :
“Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di
antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Ar-Ruum: 21)”
Cinta menurut Al-Quran:
1. CINTA MAWADDAH adalah jenis cinta mengebu-gebu,dan
membara
2. CINTA RAHMAH adalah jenis cinta yang penuh
kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi
3. CINTA MAIL adalah jenis cinta yang untuk
sementara sangat membara, sehingga menyedut seluruh perhatian hingga hal-hal
lain cenderung kurang diperhatikan
4. CINTA SYAGHAF adalah cinta yang sangat
mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis
syaghaf (qad syaghafaha hubba) boleh jadi seperti orang gila, lupa diri dan
hampir-hampir tak menyedari apa yang dilakukan
5. CINTA RA’FAH yaitu rasa kasih yang dalam
hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga
tidak sanggup membangunkannya untuk sholat, membelanya meskipun salah
6. CINTA SHOBWAH yaitu cinta buta, cinta yang
mendorong kelakuan yang menyimpang tanpa sanggup mengelak
7. CINTA SYAUQ (RINDU), istilah ini bukan dari Al Qur’an
tetapi dari hadis yang menafsirkan Al Qur’an. Dalam surat Al `Ankabut ayat 5
dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba
8. CINTA KULFAH yakni perasaan cinta yang
disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif meski sulit, seperti
orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada
pembantu
Bentuk - Bentuk Cinta :
Pada dasarnya Cinta adalah sebuah
perasaan yang diberikan oleh Tuhan, Cinta itu sendiri sama sekali tidak dapat
dipaksakan, cinta hanya dapat berjalan apabila kedua belah pihak ikhlas, cinta
tidak dapat berjalan apabila mereka mementingkan diri sendiri, mereka harus
belajar mencintai orang lain.
Bentuk cinta
kepada sesama sangatlah mudah, mulai dengan saling menjaga satu sama lain,
saling menghormati, saling pengertian, dan saling tolong-menolong. Islam juga
mengajarkan cinta kepada sesama seperti sabda Rosulullah berikut, “Allah tidak akan menyayangi orang yang tidak menyayangi
manusia lainnya.” (HR. Bukhori dan Muslim) jadi hendaklah kita saling menyangi satu sama lain. Bentuk cinta
kepada sesama tidak hanya di peruntukkan kepada wanita dan pria, tapi bisa juga
cinta kepada kedua Orangtua , cinta kepada saudara, cinta kepada hewan, dan
cinta kepada alam, alam adalah anugrah yang di berikan tuhan , jadi hendaklah
kita menjaga dan merawat alam seperti yang tertera di al-quran :
Dan janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya
dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS.
Al-A’raf: 56)
dan yang terpenting
adalah cinta kepada Allah, rasa sayang atau cinta kepada Allah dalam diri
seorang muslim adalah suatu keniscayaan. cinta kepada allah dapat kita wujudkan
dengan menaati segala peraturannya, menjalankan ibadah setiap hari, namun tidak
akan sempurna ibadah, bila tidak ada rasa cinta di dalamnya, subhanallah.
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada
Allah …” (QS.Al-Baqoroh: 165)
Allah juga mengajarkan
umatnya untuk menyayangi dan mempercayai Rasullulah, mencintai Rasul merupakan
sebagian dari iman. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه
“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang,
niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia
cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia
mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran
setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak
diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun
‘alaih)
Cinta orang tua kepada anaknya tak akan pernah lekang oleh waktu.
Aku baru menyadari bahwa
adanya cinta. Sebelumnya, aku tidak pernah menganggap bahwa “cinta” itu ada, “cinta”
dingin. Ketika “cinta” datang aku hanya diam tidak perduli akan kehadirannya, aku
benci “cinta”. Karena “cinta” tidak pernah meredam emosinya, cinta selalu
melampiaskannya ke “sayap”ku. “Cinta”ku berpaling, sungguh aku tidak ingin percaya
dengan “cinta”. “Sayap”ku hanya bisa merintih, menangis, dan berdoa. Tapi
dimana “cinta” berada?
“Cinta” itu kembali ketika “sayap” mulai
pulih, mereka merakit “bidadari baru”, semua itu mulai indah, aku mulai
menikmatinya. “Cinta” mulai mengajarkan cara untuk hidup, “cinta” punyaku overprotective
sungguh, tapi aku mulai menyukai itu, “cinta” mengerti apa yang aku mau. Ketika
aku dan “cinta” mulai menyatu suatu pagi aku merasakan detak “cinta” meredup.
Aku tidak menyangka bahwa “cinta” seletih itu. Aku mulai menjaga “cinta”ku.
Ketika malam tiba “cinta”ku bermain, malam terasa sunyi. Aku pun tertidur pulas,
tengah malam “sayap”ku membangunkanku, “bidadari baru”, dan “bidadari lainnya”
yang juga ikut serta. Ruang itu terasa hampa, sayapku mulai berguguran, aku
tidak bisa berdiri. Bidadari hanya bisa menyaksikan bahwa “cinta”ku telah pergi
selamanya. Aku belum sempat mengucapkan selamat jalan, aku belum sempat
memabalas jasa cintaku, aku tidak bisa memberi contoh kepada kalian rasa kasih
sayangku. Sesungguhnya seberapa besarnya Cinta baru akan kamu sadari ketika orang
yang kamu cintai itu pergi, cintai mereka selagi ada, selagi mereka masih dapat
mendengar, katakanlah bahwa kalian mencintai mereka. Seperti aku mencintaimu,
Papa.
Bidadari baru dan cintaku :) |
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar