Manusia mempunyai pandangan hidup
masing-masing . Bagaimana kita menggunakan pandangan hidup itu tergantung pada
orang yang bersangkutan. Ada yang menggunakan sebagai pedoman atau
sarana untuk mencapai tujuan, dan ada pula yang menggunakannya sebagai penimbul
kesejahteraan dan ketentraman.
Apa itu Pandangan hidup ? Pandangan hidup mempunyai arti sebagai pendapat
atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup
seseorang. Pendapat atau pertimbangan itu sendiri berasal dari hasil pemikiran
manusia berdasarkan pengalaman, waktu dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian pandangan
hidup tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan dengan proses waktu yang lama
dan terus menerus.
Beberapa macam pandangan hidup :
·
Rasionalisme
Rasionalisme merupakan pandangan yang
menyatakan bahwa kebenaran harus ditentukan melalui pembuktian berdasarkan fakta,
daripada melalui iman, adat, atau ajaran agama.
·
Materialisme
Materialisme adalah pandangan yang
menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi
·
Hedonisme
Hedonisme adalah pandangan yang menyatakan
bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin
dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan
·
Kapitalisme
Kapitalisme adalah pandangan yang
mempercayai bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya . Pada dasarnya kapitalis membuat sebagian orang dapat
mengeruk keuntungan yang tidak sebanding dengan modal, sehingga memperkaya satu
pihak dan mempermiskin pihak yang lain.
·
Individualisme
Individualisme adalah pandangan yang
mengambil jalannya masing masing sesuai dengan apa yang mereka pikirkan
·
Liberalisme
Liberalisme adalah pandangan, ideologi,
dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai
politik yang utama
·
Marxisme
Marxisme adalah pandangan dari Karl
Marx. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi,
sistem sosial, dan sistem politik. Bahwa para buruh berhak untuk memiliki,
bukan hanya milik kaum intelektual
Tidak hanya pandangan hidup yang dapat
menjadi pedoman seseorang, pedoman juga dapat berasal dari Cita-cita.
Cita-cita adalah
sebuah tujuan, impian, dan harapan seseorang untuk masa depannya. Manusia tanpa
cita-cita bagaikan seseorang yang tersesat dan berjalan tanpa tau tujuannya. Rata-rata
orang mempunyai atau mulai membuat cita-citanya pada usia dini.
Semua orang pasti mempunyai cita-cita, termasuk saya. Saya mempunyai
banyak cita-cita, semakin bertambah umur saya semakin bertambah pula cita-cita
yang saya harapkan. Dulu waktu saya kecil, saya ingin menjadi model sekaligus Designer.
Saya sangat senang melihat acara catwalk di tv, dari dulu saya juga gila akan
fashion, sampai Brandnya. Sampai saya di tertawakan teman-teman SD saya dulu,
karena mayoritas teman SD saya ingin menjadi Dokter dan Polisi.
Waktu silih berganti, berganti pula cita-cita saya, yang
awalnya menjadi Model dan Designer Fashion. Kini beralih menjadi Model dan Design
Interior, saya mulai menyukai dunia interior saat saya memakai putih-biru. Saya
tertarik dengan design rumah yang beraneka ragam, saya mulai sering memainkan
simulasi design rumah di game, The Sims. Saya juga sangat senang menonton acara
tv yang bersangkutan dengan rumah.
Sampai saya duduk di bangku SMA cita-cita saya masih tetap
ingin menjadi Design Interior dan Model. di SMA satu persatu cita-cita saya tersalurkan,
walau tidak langsung menjadi Model dan Design Interior, saya mendapatkan
kesempatan menjadi Model Sophie Paris. Saya sangat senang, yang terpenting
adalah saya mempunyai Pengalaman. Tidak hanya itu, aktivitas yang saya lakukan
juga banyak bersangkutan dengan mendesign dan seni, contohnya menjadi Seksi
bidang seni di OSIS, menjadi anggota Pokja bagian seni, mendesign banner untuk
acara Pentas Seni, mendesign poster untuk acara OSIS, menjadi Tim Kreatif di
Pentas Seni, menjadi Tim Kreatif di Buku Tahunan Sekolah dan masih banyak lagi.
Saya mendapatkan bakat Design dari Papa. Papa dulunya adalah seorang Designer,
Design Interior.
Usaha saya mencapai cita-cita berhenti di saat Papa tidak
mengizinkan saya untuk mengambil jurusan Design Interior. Dengan sejuta alasan yang
saya lontarkan, Papa tetap tidak mengizinkan. Namun, saya tetap memilih Design
Interior tanpa sepengetahuan papa. Setelah papa meninggal, saya mengubah persepsi
saya. Papa sempat menjelaskan alasannya tidak mengizinkan saya untuk mengambil
Desain Interior karena untuk menggantikan posisi papa, karena saya anak sulung.
Saya tidak pernah berfikiran bahwa papa akan meninggalkan kami sekeluarga.
Pada akhirnya saya kini mengambil jurusan Manajemen yang
tidak pernah terlintas di fikiran saya sebelumnya, namun yang terpenting karena
tanggung jawab, dan amanah. Tanggung jawab yang baru yaitu mengganti posisi
papa, saya harus bisa memanage semuanya, dan mengganti cita-cita saya yaitu
membuat papa bangga.
Tanggung
Jawab adalah ciri manusia beradab, Manusia merasa bertanggung jawab
karena adanya wujud akan kesadaran untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya
sendiri dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau
pengorbanannya.
Macam - macam tanggung jawab :
·
Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Contoh : sebagai seorang pelajar kita harus mengerti
dan menyadari posisi kita untuk senantiasa belajar dan mengerjakan segala tugas
yang di berikan.
·
Tanggung Jawab kepada Keluarga
Contoh : sebagai seorang bapak, bertanggung jawab untuk
menegur dan menasihati anaknya.
·
Tanggung Jawab terhadap Masyarakat
Contoh : sebagai masyarakat yang bersosialisasi kita
bertanggung jawab untuk menjaga
kebersihan, keamanan, dan ketentraman di lingkungan masyarakat.
·
Tanggung Jawab Terhadap Bangsa dan Negara
Contoh : Menjalankan tanggung
jawab untuk Negara yaitu menjaga persatuan dan kesatuan Negara dengan menaati
hukum dan tata tertib berbangsa dan bernegara.
·
Tanggung Jawab Terhadap Allah Swt
Contoh : Menjalankan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya, karena bagaimanapun perilaku yang kita buat akan di
pertanggung jawabkan di akhirat nanti.
Contoh Tanggung Jawab :
Tanggung jawab kepada keluarga
Seperti
yang saya alami, setelah Papa meninggal , kami kehilangan sesosok tulang
punggung keluarga, dan sebagai satu-satunya orang tua sekarang mama dan saya
sebagai anak sulung harus bisa bekerja sama dan bertanggung jawab menggantikan
posisi papa sebagai tulang punggung keluarga, mengingat masih ada adik-adik yang
masih membutuhkan biaya hidup yang cukup besar. Tidak hanya bertanggung jawab
sebagai tulang punggung, sekarang mama harus bisa menggantikan posisi papa
dimana harus memimpin dan menjaga anak-anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar